ODHA adalah orang dengan (Human Immunodeficiency Virus) atau virus yang menyerang sistem imunitas tubuh sehingga menyebabkan kondisi yang disebut dengan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), yaitu sindrom (kumpulan gejala penyakit) akibat menurunnya sistem imunitas tubuh. Program Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk HIV/AIDS memiliki target dunia 2020 yang disebut 90-90-90: 90% ODHA mengetahui statusnya, 90% ODHA mendapatkan terapi antiretroviral (ARV) secara berkelanjutan, dan 90% ODHA yang sudah mendapatkan terapi ARV kadar virus di tubuhnya sudah tersupresi. Salah satu hal yang penting untuk mencapai target ini adalah stop stigma pada ODHA.
Aktivitas
“Mengapa kita harus menggunakan masker padahal kita merasa sehat-sehat saja?”
- Tidak ada yang tahu secara pasti kondisi dirinya
Pada prinsipnya, kita tidak bisa memastikan diri kita terinfeksi atau tidak kecuali dengan tes lab. Bisa jadi kita tidak merasakan gejala sama sekali, namun ternyata kita sudah terinfeksi dan dapat menularkan ke orang lain tanpa kita sadari. Menurut WHO, sebanyak 80% orang yang terinfeksi Covid-19 tidak bergejala atau bergejala ringan. Oleh karena itu, menggunakan masker adalah hal yang sangat bijak. Tentu amat bijak bila kita – yang tidak tahu secara pasti kita sehat atau terinfeksi – menggunakan masker, sehingga tidak menularkan ke orang lain. Amat bijak juga bila kita menggunakan masker sehingga mengurangi kemungkinan terinfeksi dari orang lain, yang kita anggap sehat-sehat saja, yang ternyata bisa jadi orang tersebut terinfeksi tanpa gejala dan bisa menularkan.
Setiap tanggal 10 Oktober diadakan peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Kesehatan jiwa adalah salah satu bidang kesehatan masyarakat yang paling terabaikan. Hampir satu miliar orang hidup dengan masalah kejiwaan (IHME, 2018), tiga juta orang meninggal setiap tahun akibat penggunaan alkohol yang berbahaya, dan satu orang meninggal setiap 40 detik karena bunuh diri (WHO, 2018). Saat ini, miliaran orang di seluruh dunia telah terpengaruh oleh pandemi COVID-19, yang berdampak lebih jauh pada kesehatan jiwa masyarakat.
Tempat Pelaksanaan University Club Hotel UGM
MATERI PELATIHAN
- Qualitative Inquiry
- Etika dalam Penelitian Kualitatif
- Sampling dalam Penelitian Kualitatif
- Instrumen Penelitian Kualitatif
- Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif: Focus Group Discussion, Observation & In-depth Interview
- Analisis Data Kualitatif
- Praktik Opencode
- Penyajian Data dalam Penelitian Kualitatif
Cp: Tutik/Ria — 0813 2904 0840
Data to Action (D2A) Workshop for Tobacco Control
Tuesday, April 28, 2015
PRE-COURSE READING MATERIAL
Non-communicable diseases (NCD) become the leading cause of death not only in developed countries but also globally, and so in Indonesia. It is already well known some major risk factors of NCD: smoking, physical inactivity, unhealthy diet and alcohol consumption. Among those risk factors, smoking is a big problem in Indonesia, for weak tobacco control policy in the country. Indonesia is among few countries that has not ratify FCTC yet indicates how smoking problem has been neglected.
According to WHO, one important strategy to control NCD is the monitoring and accountability, including monitoring the epidemiologic data of smoking. There are many data collection to support tobacco control such as GTTS, IDHS (Indonesian Demographic and Health Survey or SDKI), BHS (Basic Health Survey or Riskesdas) among many others, but the utilization of those data is minimal. Only few numbers of studies utilized those databases to support tobacco control.
WORKSHOP ORGANIZERS
Advisory Board
Soewarta Kosen, MPH, Dr. PH Indonesia Ministry of Health
dr. I Nyoman Kandun, M.P.H. Indonesia FETP – MoH
dr. Asri C. Adisasmita, M. Phil., M.P.H., Ph.D University of Indonesia
Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, M.P.H. University of Indonesia
Master of Training
Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph. D Gadjah Mada University
Internal Advisor
dr. Yodhi Mahendradata, M.Sc., Ph.D Gadjah Mada University
Scientific Development Team
dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, M.P.H., Ph.D Gadjah Mada University
dr. Rosalia Kurniawati Harisaputra Gadjah Mada University
Fitrina M.K., S.K.M., M.P.H. Gadjah Mada University
Organizing team
dr. Citra Indriani, M.P.H. Gadjah Mada University
Dea Yustisia Gadjah Mada University
Mushima Hawani Gadjah Mada University
Esthy Sundari Gadjah Mada University
Ferdiana Nariswari Gadjah Mada University
Tempat Pelaksanaan Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
TIM PENGAJAR
- dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH, Ph.D Master of Training
- Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D
- Supriyati, S.Sos., M.Kes.
- Dra. Retna Siwi Padmawati, M.A.
MATERI PELATIHAN
PELATIHAN ADVOKASI KESEHATAN MASYARAKAT
Waktu Pelaksanaan 1 – 3 Desember 2014
Tempat Pelaksanaan Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
TIM PENGAJAR
- Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D Master of Training
- Dra. Retna Siwi Padmawati, M.A.
- Supriyati, S.Sos., M.Kes.
- Dr. Budi Wahyuni, M.A., M.M.
MATERI PELATIHAN