• UGM
  • IT Center
  • FKKMK
Universitas Gadjah Mada PUSAT PERILAKU DAN PROMOSI KESEHATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT, DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Profil
    • Visi Misi
    • Struktur Organisasi
    • Kompetensi
    • Spesifikasi
  • Kegiatan
    • Penelitian
    • Pelatihan
    • Pengabdian Masyarakat
    • Pengembangan Keilmuan
  • Publikasi
  • Media
  • Dokumen
    • Pedoman/Panduan
    • Policy Brief
  • Beranda
  • Aktivitas
  • Stop Stigma pada ODHA

Stop Stigma pada ODHA

  • Aktivitas, Berita Terbaru, Uncategorized
  • 21 Oktober 2020, 06.30
  • Oleh: chbp
  • 0

ODHA adalah orang dengan (Human Immunodeficiency Virus) atau virus yang menyerang sistem imunitas tubuh sehingga menyebabkan kondisi yang disebut dengan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), yaitu sindrom (kumpulan gejala penyakit) akibat menurunnya sistem imunitas tubuh. Program Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk HIV/AIDS memiliki target dunia 2020 yang disebut 90-90-90: 90% ODHA mengetahui statusnya, 90% ODHA mendapatkan terapi antiretroviral (ARV) secara berkelanjutan, dan 90% ODHA yang sudah mendapatkan terapi ARV kadar virus di tubuhnya sudah tersupresi. Salah satu hal yang penting untuk mencapai target ini adalah stop stigma pada ODHA.

ODHA masalah fisik karena penyakitnya, melainkan juga mendapat masalah stigma atau cap buruk dari masyarakat akibat pemahaman masyarakat yang kurang tepat tentang HIV/AIDS maupun ODHA itu sendiri. Stigma membuat ODHA menyembunyikan status HIV positifnya dan malu untuk memeriksakan kesehatannya. Akibatnya, ia tidak akan mendapat pengobatan dan perawatan yang bisa berakibat meningkatnya risiko kematian ODHA dan penularan HIV/AIDS di masyarakat. Oleh karena itu, mari kita pelajari apa sebenarnya itu HIV/AIDS agar kita tidak mengganggap ODHA adalah orang yang buruk.

Penularan HIV hanya melalui darah, cairan seksual, dan air susu ibu (ASI). Oleh karena itu, HIV hanya bisa menular melalui transfusi darah yang tidak aman, penggunaan jarum suntik yang tidak aman, hubungan seksual, ibu menularkan ke anaknya, baik saat melahirkan maupun menyusui, dsb. Masih ditemukan kesalahan persepsi yang berkembang di masyarakat, seperti masyarakat masih mengira bahwa HIV menular melalui sentuhan fisik seperti berpegangan tangan, menggunakan pakaian yang digunakan oleh ODHA, menggunakan peralatan makan bersama ODHA, hidup bersama ODHA, dsb. Sebenarnya, hal-hal tersebut  tidaklah menularkan HIV. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari kita bisa berinteraksi seperti biasa dengan ODHA dan tidak perlu menjauhi apalagi mengucilkan ODHA.

Sampai saat ini memang benar bahwa belum ada obat yang dapat menyembuhkan secara total HIV/AIDS. Namun, diagnosis HIV/AIDS bukan berarti vonis menunggu kematian. Penanganan ODHA adalah dengan mengonsumsi obat ARV (antiretrovirus) seumur hidupnya sesuai dengan arahan dokter. ARV berfungsi untuk mengurangi jumlah HIV di dalam tubuh sampai tingkat HIV tidak dapat dideteksi dengan tes darah. HIV tidak dapat dideteksi dalam darah bukan berarti bahwa pasien sudah sembuh dari HIV tapi pada prinsipnya adalah undetectable = untransmittable, yaitu apabila HIV tidak bisa dideteksi di dalam darah seseorang, maka orang tersebut tidak bisa menularkan HIV ke orang lain (Eisinger dkk., 2019). Oleh karena itu, kita harus mendukung ODHA untuk berobat dan rutin mengonsumsi ARV untuk memperbaiki kualitas hidupnya dan mencegah penularan HIV. Bentuk dukungan kita bisa berupa tidak mengecap ODHA dengan hal-hal yang buruk dan membantu serta memotivasi ODHA untuk rutin dan patuh berobat. ODHA tidak perlu mengkhawatirkan masalah biaya karena harus mengonsumsi ARV seumur hidup, karena ARV disediakan oleh pemerintah secara gratis.

Daftar Pustaka

  • Eisinger RW, Dieffenbach CW, Fauci AS. HIV Viral Load and Transmissibility of HIV Infection: Undetectable Equals Untransmittable. JAMA. 2019;321(5):451–452. doi:10.1001/jama.2018.21167
  • https://www.unaids.org/sites/default/files/media_asset/90-90-90_en.pdf diakses pada 28 September 2020

    Recent Posts

    • Pelatihan Peningkatan Keterampilan Komunikasi Kader Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) Kelurahan Tegalrejo
    • Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan Jiwa dalam Upaya Mencapai Ketangguhan Jiwa
    • Strategi Percepatan Vaksinasi COVID-19
    • PENCAPAIAN PENURUNAN PREVALENSI PEROKOK ANAK PADA TARGET RPJMN 2024
    • Fenomena Iklan Rokok di Media Sosial. Bagaimana Pengaruhnya?
    Universitas Gadjah Mada

    PUSAT PERILAKU DAN PROMOSI KESEHATAN

    FK-KMK UGM

    Gedung Penelitian dan Pengembangan FK-KMK UGM Lantai 3
    Jalan Medika No. 1, Sekip Utara  Yogyakarta, Indonesia, 55581

    Email: chbp@ugm.ac.id

    Website: chbp.fk.ugm.ac.id

    Instagram: chbp_fkkmk

    Telp: 0813 2904 0840

     

    © Faculty of Medicine, Universitas Gadjah Mada

    KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

    [EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju