Peran rumah sakit dalam upaya promotif dan preventif dilakukan melalui Program Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). PKRS menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan literasi kesehatan kepada sasarannya, meliputi pasien, keluarga pasien, sumber daya manusia di rumah sakit, pengunjung rumah sakit dan masyarakat yang berada di sekitar rumah sakit. Berdasarkan penilaian kebutuhan di tiga rumah sakit, yaitu RSUP Dr. Sardjito, RS Akademik UGM dan RSUD Sleman, pelaksanaan PKRS menghadapi beberapa tantangan. Tantangan tersebut diantaranya keterbatasan sumber daya manusia (SDM) secara jumlah dan kemampuan dalam mengembangkan media digital untuk PKRS. Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK), Universitas Gadjah Mada mengembangkan workshop penguatan kapasitas untuk tenaga pelaksana rumah sakit sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat. Workshop penguatan kapasitas untuk tenaga pelaksana PKRS dilaksanakan selama dua hari.
Workshop pertama mengenai penyelenggaraan PKRS yang ideal. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 22 September 2022. Terdapat 3 materi utama yaitu:
- Komunikasi efektif untuk pelaksana PKRS dengan narasumber Diah Ayu Puspandari, Apt, M.Kes., MBA, AAK. Materi yang diberikan mengenai urgensi komunikasi efektif, hambatan yang sering terjadi dalam komunikasi efektif di rumah sakit, aspek penting yang perlu dibangun dalam komunikasi efektif dan teknik komunikasi efektif untuk staf PKRS.
- Strategi pelaksanaan PKRS yang dipaparkan oleh Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA. Strategi yang perlu dilakukan meliputi perlunya kebijakan manajemen PKRS, kajian kebutuhan masyarakat rumah sakit, pemberdayaan masyarakat rumah sakit, pembentukkan tempat kerja yang aman, sehat dan bersih, pentingnya kemitraan dan pemantauan serta evaluasi kegiatan PKRS.
- Perencanaan dan evaluasi PKRS disampaikan oleh dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D. Materi yang dibahas yaitu mengenai proses pengkajian kebutuhan sasaran PKRS, tahapan perencanaan PKRS dan proses monitoring dan evaluasi PKRS, termasuk cara mengevaluasi media PKRS.
Tema workshop di hari kedua yaitu mengenai promosi kesehatan berbasis media digital. Kegiatan dilaksanakan tanggal 23 September 2022. Materi yang diberikan meliputi:
- Media sosial sebagai media promosi kesehatan disampaikan oleh Dr. Diah Ayu Puspandari, Apt, M.Kes., MBA, AAK. Materi tersebut berisi statistik pengguna media sosial di Indonesia, peluang pemanfaatan media sosial sebagai media promosi kesehatan, pemanfaatan media sosial seperti Instagram dan Spotify sebagai media PKRS dan strateginya.
- Perancangan artikel populer kesehatan, terutama mengenai tahap dan tips penyusunan artikel populer kesehatan yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat awam. Materi disampaikan oleh dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D.
- Pengembangan media audio visual untuk promosi kesehatan oleh Wisaksono Adhi, S.PT dari Inahealth TV. Materi mengenai riset yang dilakukan selama tahap pra produksi video, cara memproduksi materi edukasi berupa video termasuk penentuan materi, narasumber dan pengemasan media tersebut.
- Pengembangan media audio untuk promosi kesehatan rumah sakit oleh Ni Galuh Purwanti, S.Psi dari Radio Indonesia Sehat. Materi mengenai keefektifan media audio dalam pelaksanaan PKRS, tahapan dalam mengembangkan media audio hingga proses recording dan editing (Penulis: Ifa Najiyati).
Materi dapat diunduh disini