Pemasaran rokok mencakup perluasan dan/atau penggunaan merk, pembagian rokok gratis, menampilkan produk di tempat penjualan, dan kegiatan sosial untuk pencitraan perusahaan yang dikenal sebagai CSR. Pemasaran produk tembakau ditampilkan secara langsung maupun tidak langsung melalui televisi, radio, media cetak, billboards dan juga media sosial. Peningkatan penggunaan internet di Indonesia, dimanfaatkan oleh industri tembakau untuk memasarkan produknya secara digital. Akibatnya, rokok semakin marak di media sosial. Lalu apa pengaruhnya?
2022
Peran rumah sakit dalam upaya promotif dan preventif dilakukan melalui Program Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). PKRS menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan literasi kesehatan kepada sasarannya, meliputi pasien, keluarga pasien, sumber daya manusia di rumah sakit, pengunjung rumah sakit dan masyarakat yang berada di sekitar rumah sakit. Berdasarkan penilaian kebutuhan di tiga rumah sakit, yaitu RSUP Dr. Sardjito, RS Akademik UGM dan RSUD Sleman, pelaksanaan PKRS menghadapi beberapa tantangan. Tantangan tersebut diantaranya keterbatasan sumber daya manusia (SDM) secara jumlah dan kemampuan dalam mengembangkan media digital untuk PKRS. Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK), Universitas Gadjah Mada mengembangkan workshop penguatan kapasitas untuk tenaga pelaksana rumah sakit sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat. Workshop penguatan kapasitas untuk tenaga pelaksana PKRS dilaksanakan selama dua hari.
Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM menggelar kegiatan Pelatihan Deteksi Dini Risiko Penyakit Tidak Menular pada Kader Posbindu di Kelurahan Tegalrejo, Yogyakarta. Acara ini diadakan dalam upaya meningkatkan kesadaran, kemauan, pengetahuan, dan kemampuan kader posbindu siaga dalam mendeteksi dini risiko penyakit tidak menular secara mandiri.
Kegiatan pelatihan ini diadakan secara luring selama dua hari pada Senin 26 September 2022 dan Selasa 27 September 2022 di Balai Kelurahan Tegalrejo. Dihadiri 40 orang yang merupakan perwakilan kader posbindu dari 12 RW di Kelurahan Tegalrejo, perwakilan Kesi dan perwakilan dari Pokja 4. Pelatihan diselenggarakan dengan mempertimbangkan dan menyesuaikan kebutuhan penyelenggaraan posbindu di Kelurahan Tegalrejo. Kebutuhan penyelenggaraan Posbindu diketahui dari kegiatan Forum Group Discussion (FGD) atau diskusi terarah yang telah diselenggarakan sebelum pelatihan bersama para kader Posbindu.
Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan “Talkshow Kartini Masa Kini: Peran Perempuan Menuju Endemi”. Talkshow ini diselenggarakan pada Jumat, 22 April 2022 secara daring sebagai bentuk dari peringatan hari Kartini yang jatuh pada 21 April. Talkshow yang bertajuk “Akademisi Berdiskusi” ini diselenggarakan sebagai wujud perhatian Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan FK-KMK Universitas Gadjah Mada terhadap peran perempuan terutama selama masa pandemi COVID-19 hingga masa transisi menuju endemi. perempuan memiliki posisi yang strategis dalam menghimbau pencegahan dan pengendalian COVID-19. Perempuan berperan sebagai teladan dan motivator dalam kepatuhan prokes di keluarga dan masyarakat. Kondisi ini sangat sesuai, sebab Indonesia masih berada di masa pandemi menuju endemi.
Pada tanggal 19 April 2022 pada jam 13.00 – 16.00 telah dilaksanakan acara daring melalui platform zoom terkait “Peran Universitas Dalam Pelestarian dan Pengembangan Budaya” yang diadakan oleh Kagamadok Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dan bekerjasama dengan Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan dengan mengganggas tema kebudayaan dan pencanangan forum budaya keluarga alumni Gadjah Mada.
Sebagai narasumber pertama dengan Prof. dr. Ova Emilia, MMedEd, PhD, SpOG(K) membahas topik terkait Peran keluarga dalam menanamkan kecintaan budaya dan kearifan lokal. Dalam pembahasan ini utamanya membahas peran Keluarga yang merupakan tempat awal dan terpenting membentuk karakter seseorang, melalui pembiasaan yang baik. Selain itu Ibu berperan penting dalam menanamkan nilai budaya dan kearifan lokal dengan memberikan contoh dimulai dari hal yang sederhana. Misalnya melalui permainan tradisional, tarian, makanan tradisional. Strategi tersebut merupakan sebuah langkah untuk mengantisipasi mempertahankan nilai-nilai identitas budaya dan kearifan lokal. Adanya penanaman budaya kepada anak atau keluarga, sehingga generasi yang akan datang memiliki pedoman dalam bersikap. Penanaman nilai budaya memiliki dampak yang luar biasa bagi generasi yang akan datang. Kita semua bertanggungjawab untuk meneruskan nilai budaya dan kearifan lokal kepada generasi yang akan datang, sebagai wujud mempertahankan identitas di era perkembangan zaman yang semakin pesat.
Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan prioritas di Indonesia. Data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021 menunjukkan bahwa prevalensi stunting sebesar 24,4%. Pemerintah Indonesia menargetkan angka prevalensi stunting turun menjadi 14% pada tahun 2024. Menanggapi hal tersebut, Keluarga Alumni Gajah Mada Kedokteran (KAGAMADOK) bekerjasama dengan Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan FK-KMK UGM dan Alumni Kedokteran Angkatan 86 UGM mengadakan “Talkshow: Menggalang Peran Perempuan dalam Keluarga untuk Menurunkan Prevalensi Stunting” yang dilaksanakan 1 April 2022 secara hybrid dan diikuti sekitar 300 peserta.
Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan FK-KMK UGM mengadakan webinar pada Selasa, 15 Maret 2022 bertemakan Puskesmas Inklusif, Puskesmas Milik Bersama. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian Annual Scientific Meeting 2022 dalam rangka memperingati Dies Natalis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada ke-76.
Acara ini diselenggarakan secara daring melalui zoom cloud meeting mulai pukul 09.00 sampai dengan 12.00 WIB dengan total peserta mencapai 213 orang. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Himne Gadjah Mada kemudian dibuka oleh Ketua Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan FK-KMK UGM yaitu Ibu Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA.
Maraknya kekerasan di berbagai lokalitas tanah air dapat disebabkan oleh kurang efektifnya upaya pencegahan dan pengendalian kekerasan di masa lalu. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat kasus kekerasan seperti tawuran atau kekerasan fisik/perundungan terjadi di sejumlah daerah mulai dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar hingga SMA/SMK. Pandemi COVID-19 tidak menjadi penghalang kasus kekerasan pada remaja. Kejadian tawuran justru mengalami peningkatan selama 2021. Kondisi ini dapat disebabkan upaya-upaya promotif untuk pencegahan kekerasan di kalangan remaja masih belum menjadi perhatian. Pemerintah selama ini berfokus pada upaya pengendalian atau kontrol dilakukan ketika kekerasan telah terjadi.
Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan pada Sabtu, 26 Februari 2022 mengadakan Seminar Intervensi Singkat Berhenti Merokok. Tujuan dilaksanakannya seminar ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta memberikan mentoring, monitoring, dan evaluasi terkait penerapan intervensi singkat berhenti merokok kepada calon konselor. Kegiatan ini digunakan sebagai persiapan diri bagi peserta sebagai agen perubahan perilaku dalam pengendalian tembakau. Seminar ini dilaksanakan secara online bekerjasama dengan komunitas 9cm (Global No Cigarette Movement) yang merupakan komunitas generasi muda Indonesia yang bergerak di bidang pengendalian tembakau pada kalangan remaja.
Pada tahun 2016, sekitar 71 %penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) dan sebagian besar kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah (WHO, 2018). Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan untuk menanggulangi PTM, salah satunya Posbindu PTM. Program Posbindu PTM ini telah berjalan di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk DIY. Beberapa elemen deteksi dini di Posbindu dapat dilakukan secara mandiri. Deteksi dini yang potensial untuk dilakukan secara mandiri adalah terkait riwayat penyakit, perilaku kesehatan, dan pengukuran antropometri sederhana seperti indeks masa tubuh. IMT hanya memerlukan berat badan dan tinggi badan. Selain IMT, lingkar pinggang juga merupakan pengukuran antropometri sederhana yang dapat dilakukan. Deteksi dini mandiri dapat dilakukan oleh anggota keluarga ke anggota keluarga lain. Meskipun pengukuran pengukuran ini sederhana, masih banyak warga yang belum mengetahui manfaat pengukuran-pengukuran tersebut, belum memiliki keterampilan dalam melakukan pengukuran, maupun belum memiliki alat untuk melakukan pengukuran.