• UGM
  • IT Center
  • FKKMK
Universitas Gadjah Mada PUSAT PERILAKU DAN PROMOSI KESEHATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT, DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Profil
    • Visi Misi
    • Struktur Organisasi
    • Kompetensi
    • Spesifikasi
  • Kegiatan
    • Penelitian
    • Pelatihan
    • Pengabdian Masyarakat
    • Pengembangan Keilmuan
  • Publikasi
  • Media
  • Dokumen
    • Pedoman/Panduan
    • Policy Brief
  • Beranda
  • Berita Terbaru
  • Protokol VDJ di Masa Pandemi Covid-19

Protokol VDJ di Masa Pandemi Covid-19

  • Berita Terbaru, COVID-19, Umum
  • 16 Oktober 2020, 02.14
  • Oleh: chbp
  • 0

Pencegahan Covid-19 yang paling efektif selama belum ditemukan vaksin adalah menghindari bertemu orang lain. Sayangnya, kadang-kadang ada aktivitas-aktivitas ekonomi yang mengharuskan seseorang untuk tetap bertemu dengan orang lain. Oleh karena itu, jika aktivitas yang mengharuskan pertemuan manusia dengan manusia tidak dapat terhindarkan, maka protokol VDJ (Ventilasi, Durasi, Jarak) perlu dipraktikkan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19.

Bagaimana protokol ventilasi durasi jarak, apa saja yang harus dihindari untuk mencegah penyebaran Covid-19?

  1. Berada bersama orang lain di ruangan tertutup (Ventilasi)

Aliran udara memiliki peran dalam penyebaran Covid-19. Ruangan yang sirkulasi udaranya hanya berputar-putar di dalam ruangan dan sedikit bercampur dengan udara luar mempertinggi risiko penularan Covid-19 karena droplet yang disebarkan orang di dalam ruangan akan menyebar luas di ruangan tersebut. Park dkk. (2020) di Korea Selatan melaporkan bahwa ditemukan 97 pegawai call center yang bekerja di ruangan yang sama tertular Covid-19. Pegawai di lantai dan ruangan lain tidak tertular. Setelah ditelusuri, ternyata ruangan yang digunakan tidak memiliki aliran udara dari dan ke luar ruangan yang menyebabkan virus menyebar di ruangan tersebut dan tidak keluar. Nishiura dkk. (2020) berpendapat bahwa risiko tertular Covid-19 di ruangan tertutup dengan ventilasi dan sirkulasi udara yang buruk (udara di ruangan tersebut hanya berputar di ruangan itu saja) sebesar 18,7 kali lipat lebih tinggi daripada di ruang terbuka.

  1. Tatap muka dengan orang lain dalam waktu lama (Durasi)

Semakin lama durasi bertemu dengan orang lain, risiko tertular Covid-19 dari orang tersebut semakin tinggi. Jumlah virus yang dilepaskan saat berbicara selama lima menit setara dengan satu kali batuk/bersin (Parshina-Kottas dkk., 2020).

  1. Interaksi jarak dekat dengan orang lain (Jarak)

Ketika bertemu tatap muka dengan orang lain, kita perlu menjaga jarak fisik dan menghindari kerumunan. Saat batuk atau bersin otomatis kita menyemburkan droplet yang mengandung virus ke sejauh 1-2 meter di sekitar kita (Parshina-Kottas dkk., 2020). Menurut Sun dan Zhai (2020), jarak minimal yang aman untuk beraktivitas sosial biasa, seperti bernapas dan berbicara, adalah 1,6 – 3 meter. Semakin besar jaraknya maka makin sedikit risiko penyebarannya.

Kesimpulan
Protokol ventilasi, durasi, jarak ini dilakukan ketika berinteraksi dengan orang lain tidak dapat dihindari. Semakin banyak poin dalam protokol yang dipatuhi, semakin kecil risiko tertular Covid-19. Begitu juga sebaliknya, apabila semua protokol VDJ ini dilanggar, maka risiko tertular Covid-19 semakin besar. Protokol VDJ bukan satu-satunya cara mencegah penyebaran Covid-19. Masyarakat juga tetap harus membiasakan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) terlebih jika harus beraktivitas di tempat yang belum memungkinkan menerapkan protocol VDJ secara optimal.

Daftar Pustaka

  • Nishiura, H. et al. (2020) ‘Closed environments facilitate secondary transmission of coronavirus disease 2019 (COVID-19)’, medRxiv. Cold Spring Harbor Laboratory Press, p. 2020.02.28.20029272. doi: 10.1101/2020.02.28.20029272.
  • Park SY, Kim YM, Yi S, Lee S, Na BJ, Kim CB, Kim JI, Kim HS, Kim YB, Park Y, Huh IS, Kim HK, Yoon HJ, Jang H, Kim K, Chang Y, Kim I, Lee H, Gwack J, Kim SS, Kim M, Kweon S, Choe YJ, Park O, Park YJ, Jeong EK. Coronavirus Disease Outbreak in Call Center, South Korea. Emerg Infect Dis. 2020 Aug;26(8):1666-1670. doi: 10.3201/eid2608.201274. Epub 2020 Apr 23. PMID: 32324530; PMCID: PMC7392450.
  • Parshina-Cottas, Y., Saget, B., Patanjali, K., Fleisher, O., dan Gianordoli, G. (2020) This 3-D Simulation Shows Why Social Distancing Is So Important. https://www.nytimes.com/interactive/2020/04/14/science/coronavirus-transmission-cough-6-feet-ar-ul.html diakses pada 18 September 2020
  • Sun C, Zhai Z. The efficacy of social distance and ventilation effectiveness in preventing COVID-19 transmission. Sustain Cities Soc. 2020 Nov;62:102390. doi: 10.1016/j.scs.2020.102390. Epub 2020 Jul 13. PMID: 32834937; PMCID: PMC7357531.
    Tags: covid-19

    Recent Posts

    • Pelatihan Peningkatan Keterampilan Komunikasi Kader Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) Kelurahan Tegalrejo
    • Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan Jiwa dalam Upaya Mencapai Ketangguhan Jiwa
    • Strategi Percepatan Vaksinasi COVID-19
    • PENCAPAIAN PENURUNAN PREVALENSI PEROKOK ANAK PADA TARGET RPJMN 2024
    • Fenomena Iklan Rokok di Media Sosial. Bagaimana Pengaruhnya?
    Universitas Gadjah Mada

    PUSAT PERILAKU DAN PROMOSI KESEHATAN

    FK-KMK UGM

    Gedung Penelitian dan Pengembangan FK-KMK UGM Lantai 3
    Jalan Medika No. 1, Sekip Utara  Yogyakarta, Indonesia, 55581

    Email: chbp@ugm.ac.id

    Website: chbp.fk.ugm.ac.id

    Instagram: chbp_fkkmk

    Telp: 0813 2904 0840

     

    © Faculty of Medicine, Universitas Gadjah Mada

    KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

    [EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju