Kondisi pandemi memberikan dampak pada kondisi kesehatan jiwa di Indonesia. Situasi ini mengakibatkan terjadinya krisis global untuk kesehatan jiwa yang memicu terjadinya dampak jangka pendek dan jangka panjang pada masalah kesehatan jiwa. Kenaikan jumlah penderita gangguan jiwa berat yang cukup tinggi terjadi di wilayah DIY. Kecamatan Mantrijeron menjadi kecamatan dengan jumlah kasus ODGJ terbanyak kedua setelah Kecamatan Mergangsan di Kota Yogyakarta.
Salah satu program dalam kesehatan jiwa di DIY adalah dengan pelibatan kader. Kader Kelurahan Siaga Sehat Jiwa (KSSJ) dan lintas sektoral program kesehatan jiwa memerlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani ODGJ dan ODMK di wilayahnya.
Pemateri dan materi yang disampaikan adalah sebagai berikut.
- Komunikasi Keluarga ODGJ/ODMK oleh Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D
- Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa oleh dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D
- Konsep Diri oleh Dr. Ibrahim Rahmat, S.Kp., S.Pd., M.Kes
- Cara menghadapi ODGj/ODMK dan Kegawatan Psikiatri oleh dr. Alvina Stella Manansang, Sp.KJ (RS Ludira Husada Tama)
- Motivasi Best Practice oleh Puskesmas Kotagede 1 dan Kader Kesehatan Jiwa Kemantren Gondomanan
Pelatihan ini dilaksanakan pada 20 dan 22 September 2023 di Puskesmas Mantrijeron, Kota Yogyakarta yang dihadiri oleh Kader Kesehatan Jiwa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa di wilayah Kemantren Mantrijeron.
Peningkatan kesehatan jiwa membutuhkan perhatian pemerintah dan kerja sama semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat maupun pemangku kepentingan terhadap masalah kesehatan jiwa melalui berbagai upaya mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Harapannya kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan kader serta tim lintas sektoral program kesehatan jiwa di Kemantren Mantrijeron, sehingga Ketangguhan Jiwa di Mantrijeron dapat diwujudkan.
[Penulis: Nia Lestari Muqarohmah]