Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan pada Sabtu, 26 Februari 2022 mengadakan Seminar Intervensi Singkat Berhenti Merokok. Tujuan dilaksanakannya seminar ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta memberikan mentoring, monitoring, dan evaluasi terkait penerapan intervensi singkat berhenti merokok kepada calon konselor. Kegiatan ini digunakan sebagai persiapan diri bagi peserta sebagai agen perubahan perilaku dalam pengendalian tembakau. Seminar ini dilaksanakan secara online bekerjasama dengan komunitas 9cm (Global No Cigarette Movement) yang merupakan komunitas generasi muda Indonesia yang bergerak di bidang pengendalian tembakau pada kalangan remaja.
Seminar Intervensi Singkat Berhenti Merokok ini diikuti oleh 135 peserta yang berasal dari berbagai kalangan. Selain anggota 9cm (Global No Cigarette Movement), kegiatan ini juga dihadiri oleh Tenaga Kesehatan (Nakes) dari Puskesmas di seluruh pulau Jawa, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Selain itu, juga hadir praktisi dari perusahaan juga akademisi dari beberapa universitas di Indonesia.
Pada seminar ini dihadirkan 3 narasumber ahli dalam bidang pencegahan merokok. Narasumber tersebut adalah dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D., Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D, dan Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA. Narasumber pertama dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D. menyampaikan bahwa selain mengganggu kesehatan, rokok dapat juga mengganggu kualitas hidup yang dapat berdampak tidak hanya pada diri sendiri tetapi juga orang lain. Selain itu perilaku merokok juga meningkatkan risiko COVID-19 karena saat merokok akan sering menyentuh bagian mulut dan sekitarnya. Sementara itu narasumber kedua Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. menyampaikan bahwa untuk membantu seseorang berhenti merokok dapat digunakan teknik komunikasi dasar intervensi singkat 5A (ask, advice, assess, assist, arrange) dan 5R (relevance, risk, reward, roadblock, repetition). Mendukung hal tersebut, narasumber ketiga Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA menjelaskan bahwa sebaiknya dipahami tahapan seseorang berhenti merokok. Terdapat 6 tahapan berhenti merokok yaitu precontemplation, contemplation, determination, action, maintenance dan relapse. Setiap tahapan membutuhkan penanganan yang berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing perokok.
CHBP FK-KMK UGM merupakan pusat kajian yang salah satunya memiliki fokus kajian pengendalian tembakau sejak tahun 2002. Kami terus mengembangkan studi dalam upaya pengendalian tembakau di Indonesia melalui kegiatan penelitian, perumusan kebijakan, dan menyelenggarakan pelatihan. Seminar ini merupakan langkah awal untuk mengikuti pelatihan sebagai konselor, sebagai aksi penerapan untuk membantu orang sekitar yang berhenti merokok. Sebab masih banyak masyarakat Indonesia menganggap rokok sebagai konsumsi sehari-hari. Padahal, Rokok sangat berbahaya pada kesehatan tidak hanya kepada perokok aktif namun juga orang sekitar, dan lingkungan.
Materi Seminar Intervensi Singkat Berhenti Merokok dapat diakses melalui link berikut:
Materi Intervensi Singkat Berhenti Merokok
Penulis: Ida N Faizah, Fahmi