Hand sanitizer tiba-tiba menjadi salah satu barang yang langka ditemui sejak mewabahnya COVID-19. Angka pembelian hand sanitizer meningkat pesat. Masyarakat seolah berlomba membeli dalam jumlah yang sangat banyak. Kondisi ini dikenal dengan istilah “panic buying” yang akhir-akhir ini semakin banyak terjadi di masyarakat. Tak hanya itu, hand sanitizer yang ditempatkan di beberapa fasilitas pelayanan publik seperti rumah sakit dilaporkan banyak yang hilang/dicuri.
Tahukah Anda, perilaku “panic buying” dengan memborong bahkan menimbun kebutuhan medis akan sangat membahayakan petugas kesehatan. Mengapa demikian?
Bayangkan saja, stok hand sanitizer yang seharusnya lebih diprioritaskan dalam jumlah banyak untuk pasien dan petugas kesehatan, kini diborong oleh masyarakat, belum lagi adanya oknum yang menimbun. Sebagai akibatnya, petugas kesehatan (dokter, perawat, dan lain-lain) tidak kebagian stok. Padahal mereka adalah petugas front-line (garda terdepan) dalam menghadapi pandemik COVID-19. Mereka bekerja di rumah sakit, puskesmas yang merupakan lingkungan risiko tinggi terpapar virus COVID-19, karena setiap waktu bertemu, merawat, mengobati pasien.
“Kita tidak bisa menghentikan COVID-19 tanpa melindungi petugas kesehatan terlebih dahulu” begitu kata Direktur Jenderal WHO(World Health Organization/Badan Kesehatan Dunia) Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Jadi mari berpikir rasional. Stop panic buying!
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (Center for Disease Control and Prevention) mengemukakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah cara terbaik untuk menghilangkan kuman. Hand sanitizer hanya digunakan pada kondisi darurat yaitu hanya pada saat tidak ada sabun dan air (tidak tersedia tempat/fasilitas cuci tangan).
Penting untuk diingat bahwa:
- Hand sanitizer tidak membunuh semua jenis kuman, contoh: bug stomach atau yang disebut norovirus, beberapa parasit, Clostridium difficile yang bisa menyebabkan diare parah.
- Hand sanitizer kemungkinan tidak bekerja efektif pada tangan yang tampak kotor dan berminyak
- Hand sanitizer kemungkinan juga tidak menghilangkan bahan-bahan kimia berbahaya pada tangan seperti pestisida dan logam berat misalnya timah.
Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir lebih utama dalam menjaga kebersihan tangan karena efektif dalam membunuh berbagai kuman penyakit, termasuk mencegah penularan COVID-19.
Yuk, simak langkah cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar berikut ini!
https://youtu.be/dnD20BJWijg
Tetap jaga kebersihan dan kesehatan ya!
Salam Sehat,
Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan, FK-KMK UGM
Rerefensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Handwashing: Cleans Hand Saving Lives. https://www.cdc.gov/handwashing/when-how-handwashing.html
World Health Organization. Hand Hygine: Why, How, When. https://www.who.int/gpsc/5may/Hand_Hygiene_Why_How_and_When_Brochure.pdf